Selasa, 18 Oktober 2016

Peta Sebagai Media Komunikasi Di Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota

Sebelum mempelajari tentang peta apakah kalian sudah memahami arti kata "komunikasi" . Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Secara umum komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan sedangkan komunikan adalah orang yang menerima pesan. Di dalam bidang perencanaan wilayah dan kota terhadap masyarakat terdapat berbagai macam bentuk komunikasi. Salah satunya dapat berupa laporan profil suatu wilayah yang di dalamnya terdapat berbagai macam informasi  yang  menjelaskan kondisi suatu wilayah seperti data berupa tabel , grafik , gambar kondisi wilayah , dan berupa peta wilayah tersebut . Jadi masyarakat dapat memahami kondisi suatu wilayah dengan baik . Dalam hal ini planner sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikan . 

Agar masyarakat dapat lebih memahami tujuan dari perencanaan , maka planner harus bisa membuat peta . Pengertian peta adalah gambaran muka bumi yang disajikan dalam bidang datar yang dapat menunjukkan letak geografis suatu objek di muka bumi dengan menggunakan skala tertentu yang dilengkapi dengan berbagai macam simbol-simbol sebagai keterangan. Peta menggambarkan semua kenampakan bumi berupa laut, gunung, pulau, selat, jalan dan lain-lain . Di dalam perencanaan wilayah dan kota ,  peta merupakan hal yang penting karena dengan adanya peta masyarakat dapat lebih bisa memahami dan mengenali kondisi suatu wilayah . Contohnya wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi , wilayah yang merupakan daerah rawan banjir , dan lain-lain . Berikut ini adalah contoh peta wilayah kota Balikpapan .


Peta memiliki berbagai macam jenis berdasarkan pengelompokkannya , yaitu :

1. Berdasarkan Sumber Datanya

a. Peta Induk (Basic Map) 
Peta induk merupakan peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk dapat digunakan sebagai dasar pembuatan dari peta topografi dan menjadi dasar dari pembuatan peta-peta lainnya.
b. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan merupakan peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta jenis ini tidak bisa digunakan sebagai peda dasar.

2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan

a. Peta Umum merupakan peta yang menggambarkan semua topografi di permukaan bumi seperti unsur alam (sungai, danau), unsur buatan manusia (jembatan, jalan, dan lain-lain) maupun bentuk permukaan bumi (gunung, lembah). Peta umum dapat kita bedakan menjadi tiga macam yakni:
1) Peta Topografi merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Adapun penggambaran relief permukaan bumi ke dalam bentuk peta digambarkan dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
2) Peta Chorografi merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Biasanya peta jenis ini menggunakan skala sedang dan hanya menggambarkan sebagian dari permukaan bumi. 
3) Peta Dunia Peta dunia merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi secara luas dengan menggunakan skala kecil.

b. Peta Tematik merupakan peta yang menggambarkan informasi dengan tema-tema tertentu/khusus. Misalnya peta geologi, peta kepadatan penduduk, peta tempat-tempat wisata dll.

3. Berdasarkan Skalanya

a. Peta Kadaster/Peta Teknik 
Peta ini mempunyai skala sangat besar yakni antara 1 : 100 – 1 : 5000. Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air dll.
b. Peta Skala Besar
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan suatu wilayah.
c. Peta Skala Sedang 
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta Skala Kecil 
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.

e. Peta Geografi/Peta Dunia 
Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

Unsur Unsur Di Dalam Peta

Selain unsur alami dan unsur buatan yang dilukiskan dalam peta, terdapat juga unsur – unsur peta yang juga sering disebut sebagai syarat peta. Unsur – unsur peta ini adalah pelengkap yang harus ada di dalam peta yang baik. Artinya, peta dapat dikatakan baik atau memenuhi syarat bila terdapat unsur – unsur peta tersebut, yang meliputi :
a)      Judul peta
Setiap peta memerlukan judul agar membuatnya jelas dan dikenali. Judul peta umumnya menunjukkan tentang lokasi peta dan terkadang juga jenis jenis peta. Judul peta ditulis besar dan jelas, diletakkan di bagian atas peta, sehingga mudah terlihat.
b)     Legenda
Pada peta, legenda adalah keterangan dari lambang – lambang yang berguna untuk memudahkan peta untuk dibaca. Misalnya, legenda berisi lambang – lambang, dengan lambang kota yang menggunakan titik atau bulatan, jalan kereta api yang dilambangkan dengan garis hitam putih serta jalan raya dilambangkan dengan garis merah.
c)      Simbol peta
Simbol peta adalah tanda – tanda khusus yang umumnya digunakan di semua peta. Simbol pada peta dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk, seperti:
a.  Titik - dalam berbagai ukuran dan bentuk
b.  Garis - misalnya dalam bentuk tebal, tipis, sejajar, dan terputus – pitis
c.   Warna - misalnya merah, hijau, kuning, biru dan coklat
d.   Daerah - misalnya untuk menunjukkan daerah pertanian, dan daerah rawa, dan lain – lain.
d)     Penunjuk arah mata angin
Keberadaan penunjuk arah mata angin pada peta sangatlah penting karena dapat memudahkan untuk membaca peta. Dengan penunjuk arah tersebut, pembaca dapat mengetahui arah timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, hingga timur laut. Pada peta, arah utara umumnya ditunjukkan dengan tanda panah yang ujungnya diberi huruf U.
e)      Skala peta
Skala peta merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Penulisan skala peta umumnya diletakkan di bawah peta atau judul peta. Dengan adanya skala, pembaca dapat mengetahui jarak sebenarnya yang ada di lapangan. Cara membaca skala pada peta cukup mudah. Apabila skala peta tertulis 1 : 200.000, artinya pada setiap satu sentimeter pada peta sama dengan 200.000 cm di lapangan.
f)       Lettering
Lettering adalah semua tulisan dan angka yang berfungsi untuk memperjelas arti dari lambang atau simbol yang ada pada peta. Contohnya, judul ditulis dengan huruf kapital dan tegak semua. Kota ditulis dengan huruf capital tegak dan bagian air seperti laut, sungai atau danau, ditulis dengan huruf miring.
g)      Inset
Inset merupakan bentuk peta kecil yang ada di dalam suatu peta. Fungsi inset ini adalah untuk penunjuk lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah di sekitarnya yang lebih luas lagi. Tujuan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta serta menunjukkan lokasi yang penting, akan tetapi tampak kurang jelas di dalam peta.
h)     Garis astronomis
Garis astronomis merupakan garis yang berguna dalam menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Pada umumnya, garis astronomis berupa garis lintang dan garis bujur, dengan dilengkapi dengan angka derajat yang terletak di tepi peta.
i)        Sumber peta dan tahun pembuatan peta
Sumber peta perlu pula dicantumkan supaya pembaca bisa mengetahui dari mana peta tersebut diperoleh. Tahun pembuatan peta juga penting, terutama untuk melukiskan data peta yang mudah berubah. Data peta yang mudah berubah misalnya seperti pada peta hasil pertanian, hasil perkebunan, dan penyebaran penduduk yang umumny mudah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu

Peta selalu menjadi bagian penting dalam menyusun produk - produk perencanaan wilayah dan kota . Gambaran tentang produk perencanan wilayah di Indonesia akan dijelaskan berdasarkan empat aturan utama tentang tata ruang di Indonesia. Berikut penjabaran tentang aturan tentang tata ruang di Indonesia serta produk – produk yang dimuatnya :

1) Produk Rencana Tata Ruang Berdasarkan Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang 

2) Permendagri No. 8 Tahun 1998 tentang penyelenggaran penataan ruang di daerah merupakan penjabaran dari Undang – Undang No. 24 Tahun 1992. Produk perencanaan berdasarkan peraturan ini masih merupakan produk rencana umum, karena wilayah yang direncanakan mempunyai batas yang jelas dan habis terbagi sampai pada rencana teknik ruang. Berikut gambaran produk rencana umum seperti yang disebutkan Permendgri No. 8 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan penataan ruang di daerah :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi 
2. RTRW – Kota / Kabupaten Dati II
3.  RDTRK kawasan Dati II
4.  RTRK (rencana teknik ruang kawasan)

3)Produk Perencanaan Tata Ruang Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah No. 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman penyusunan Rencana tata Ruang Kawasan Perkotaan.

4) Kepmen Kimpraswil no 327/KPTS/M/2002 tentang penyusunan kawasan Perkotaan merupakan salah satu dari enam lampiran yang disusun dan dikeluarkan oleh departemen Kimpraswil. Produk – produk yang dimuat oleh aturan ini mencakup :
1. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan (RSTRKPM)
2. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RUTRKP)
3. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP)
4. Rencana Teknik Ruang Kawasan Perkotaan (RTRKP)
Pada setiap produk - produk perencanaan di Indonesia memiliki perbedaan visualisasi peta . Contohnya perbedaan warna , perbedaan legenda , perbedaan skala , dan lain-lain . 

Sebagai planner yang menyusun produk perencanaan dibutuhkan sosilaisasi terhadap masyarakat karena setiap masyarakat memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan kurangnya pengetahuan tata ruang . Maka diperlukan media yang informatif untuk menyampaikan informasi tidak hanya melalui peta tetapi juga dengan megunakan media lainnya . Contoh-contoh media informatif yang digunakan yaitu  web GIS, maket, poster, dan masih banyak lagi. Web GIS aplikasi tentang penggambaran geografis suatu wilayah yang dapat diakses secara online. Maket adalah sebuah miniatur berupa bentuk 3D yang mempunyai skala tertentu. Poster digunakaan sebagai media informatif untuk menarik minat masyarakat untuk mengetahui produk perencanaan yang telah dibuat. 

Setelah mengetahui hubungan antara komunikasi dan peta didalam bidang perencanaan wilayah dan kota, berikut ada beberapa perangkat/aplikasi yang menunjang komunikasi secara visual,yaitu di dalam pemberitahuan informasi kepada masyarakat mengenai tata ruang yang direncanakan melalui media-media lain selain peta . Pada Perencanaan Wilayah dan Kota digunakan perangkat perangkat pendukung sebagai berikut:

1. AutoCad 
    Perangkat lunak komputer untuk menggambarkan 2D atau 3D yang dikembangkan oleh Autodesk. Dalam Autocad tidak digambarkan jelas mengenai kepadatan penduduk, sarana sekolah yang ada dan lain sebagainya. Dalam Autocad Hanya menggambarkan batasan garis seperti jaringan jalan, garis bangunan, taman, dan informasi berupa teks sebagai pemberitahuan nama tempat yang diamati.

Visualisasi AutoCad


2. ArcGis
   Sama halnya dengan AutoCad yang menggambarkan batasan wilayah hanya pada ArcGis libih terperinci karena pada ArcGis data dapat dimasukkan ke dalam peta seperti terdapat informasi berupa kepadatan penduduk, banyaknya fasilitas sekolah yang terdapat pada wilayah serta wilayah-wilayah seperti wilayah industri, perdagangan dan lain-lain dapat dibedakan melalui warna-warna.

Visualisasi Arcgis

3. SketchUp
   sebuah perangkat lunak desain grafis yang dikembangkan oleh google. Desain grafis ini dapat digunakan untuk membuat berbagai desain grafis jenis model, dan model yang dibuat dapat diletakkan di Google Earth atau dipamerkan di Google 3D Warehouse. SketchUp isinya berupa gambaran yang mencakup sebuah koridor dan lebih terlihat gambaran yang akan direncanakan dalam bentuk 3D namun wilayah cakupannya tidak terlalu besar hanya sebatas koridor.

Visiualisasi Sketchup
  

4.  Coraldraw
Program komputer yang melakukan editing pada garis vektor. Gambar yang dihasilkan pada coraldraw berbasis vektor dap[at ditekankan pada tingkat yang paling rendah namun hasil gambar tetap bagus. Namun pada Coraldraw apabila ada penggabungan objek vektor dan foto kualitas gambar yang dihasilkan akan kurang memuaskan.

Visualisasi CorelDraw


Sumber Referensi
http://www.jurnalrozak.web.id/2014/10/pengertian-komunikasi-secara-umum.html
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-dan-kegunaan-program-corel-draw/
https://sabrinahelper.wordpress.com/2014/10/25/makalah-singkat-tentang-software-arcgis/
https://blackhole342.wordpress.com/2013/01/20/sketchup/
Endarto, Danang dkk. 2009. Geografi 3 untuk kelas SMA/MA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar