Sebelum mempelajari tentang peta apakah kalian sudah memahami arti kata "komunikasi" . Kata “komunikasi” berasal
dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah
“communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Secara umum komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan sedangkan komunikan adalah orang yang menerima pesan. Di dalam bidang perencanaan wilayah dan kota
terhadap masyarakat terdapat berbagai macam bentuk komunikasi. Salah satunya
dapat berupa laporan profil suatu wilayah yang di dalamnya terdapat berbagai
macam informasi yang menjelaskan kondisi suatu wilayah seperti
data berupa tabel , grafik , gambar kondisi wilayah , dan berupa peta wilayah
tersebut . Jadi masyarakat dapat memahami kondisi suatu wilayah dengan baik . Dalam hal ini planner sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikan .
Agar masyarakat dapat lebih memahami tujuan dari perencanaan , maka planner harus bisa membuat peta . Pengertian peta adalah gambaran muka bumi yang disajikan dalam bidang datar yang
dapat menunjukkan letak geografis suatu objek di muka bumi dengan
menggunakan skala tertentu yang dilengkapi dengan berbagai macam simbol-simbol
sebagai keterangan. Peta menggambarkan semua kenampakan bumi berupa laut,
gunung, pulau, selat, jalan dan lain-lain . Di dalam perencanaan wilayah dan kota , peta merupakan hal yang penting karena dengan adanya peta masyarakat dapat lebih bisa memahami dan mengenali kondisi suatu wilayah . Contohnya wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi , wilayah yang merupakan daerah rawan banjir , dan lain-lain . Berikut ini adalah contoh peta wilayah kota Balikpapan .
Peta memiliki berbagai macam jenis berdasarkan pengelompokkannya , yaitu :
1. Berdasarkan Sumber Datanya
a. Peta Induk (Basic Map)
Peta induk merupakan peta yang dihasilkan dari
survei langsung di lapangan. Peta induk dapat digunakan sebagai dasar pembuatan
dari peta topografi dan menjadi dasar dari pembuatan peta-peta lainnya.
b. Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan merupakan peta
yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada sehingga tidak
memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta jenis ini tidak bisa digunakan
sebagai peda dasar.
2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
a. Peta Umum merupakan peta yang menggambarkan semua topografi
di permukaan bumi seperti unsur alam (sungai, danau), unsur buatan manusia
(jembatan, jalan, dan lain-lain) maupun bentuk permukaan bumi (gunung, lembah). Peta umum
dapat kita bedakan menjadi tiga macam yakni:
1) Peta Topografi merupakan peta yang
menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Adapun penggambaran
relief permukaan bumi ke dalam bentuk peta digambarkan dalam bentuk garis
kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
2) Peta Chorografi merupakan peta yang
menggambarkan permukaan bumi secara umum. Biasanya peta jenis ini menggunakan
skala sedang dan hanya menggambarkan sebagian dari permukaan bumi.
3) Peta Dunia Peta dunia merupakan peta yang
menggambarkan permukaan bumi secara luas dengan menggunakan skala kecil.
b. Peta Tematik merupakan peta yang menggambarkan informasi
dengan tema-tema tertentu/khusus. Misalnya peta geologi, peta kepadatan
penduduk, peta tempat-tempat wisata dll.
3. Berdasarkan Skalanya
a. Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta ini mempunyai skala sangat
besar yakni antara 1 : 100 – 1 : 5000. Peta kadaster ini sangat rinci sehingga
banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan
jalan, jaringan air dll.
b. Peta Skala Besar
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000
sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan suatu
wilayah.
c. Peta Skala Sedang
Peta ini mempunyai skala antara 1 :
250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta Skala Kecil
Peta ini mempunyai skala antara 1 :
500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta Geografi/Peta Dunia
Peta ini mempunyai skala lebih
kecil dari 1 : 1.000.000.
Unsur Unsur Di Dalam Peta
Selain unsur alami dan unsur buatan yang dilukiskan dalam peta,
terdapat juga unsur – unsur peta yang juga sering disebut sebagai syarat peta.
Unsur – unsur peta ini adalah pelengkap yang harus ada di dalam peta yang baik.
Artinya, peta dapat dikatakan baik atau memenuhi syarat bila terdapat unsur –
unsur peta tersebut, yang meliputi :
a) Judul peta
Setiap peta memerlukan
judul agar membuatnya jelas dan dikenali. Judul peta umumnya menunjukkan
tentang lokasi peta dan terkadang juga jenis jenis peta. Judul peta ditulis
besar dan jelas, diletakkan di bagian atas peta, sehingga mudah terlihat.
b) Legenda
Pada peta, legenda adalah
keterangan dari lambang – lambang yang berguna untuk memudahkan peta untuk
dibaca. Misalnya, legenda berisi lambang – lambang, dengan lambang kota yang
menggunakan titik atau bulatan, jalan kereta api yang dilambangkan dengan garis
hitam putih serta jalan raya dilambangkan dengan garis merah.
c) Simbol peta
Simbol peta adalah tanda
– tanda khusus yang umumnya digunakan di semua peta. Simbol pada peta dapat
diklasifikasikan dalam beberapa bentuk, seperti:
a. Titik - dalam berbagai ukuran dan bentuk
b. Garis - misalnya dalam bentuk tebal, tipis, sejajar, dan
terputus – pitis
c. Warna - misalnya merah, hijau, kuning, biru dan coklat
d. Daerah - misalnya untuk menunjukkan daerah pertanian, dan daerah
rawa, dan lain – lain.
d) Penunjuk arah mata angin
Keberadaan penunjuk arah
mata angin pada peta sangatlah penting karena dapat memudahkan untuk membaca
peta. Dengan penunjuk arah tersebut, pembaca dapat mengetahui arah timur,
tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, hingga timur laut.
Pada peta, arah utara umumnya ditunjukkan dengan tanda panah yang ujungnya diberi
huruf U.
e) Skala peta
Skala peta merupakan
angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di
lapangan. Penulisan skala peta umumnya diletakkan di bawah peta atau judul
peta. Dengan adanya skala, pembaca dapat mengetahui jarak sebenarnya yang ada
di lapangan. Cara membaca skala pada peta cukup mudah. Apabila skala peta
tertulis 1 : 200.000, artinya pada setiap satu sentimeter pada peta sama dengan
200.000 cm di lapangan.
f) Lettering
Lettering adalah semua
tulisan dan angka yang berfungsi untuk memperjelas arti dari lambang atau
simbol yang ada pada peta. Contohnya, judul ditulis dengan huruf kapital dan
tegak semua. Kota ditulis dengan huruf capital tegak dan bagian air seperti
laut, sungai atau danau, ditulis dengan huruf miring.
g) Inset
Inset merupakan bentuk
peta kecil yang ada di dalam suatu peta. Fungsi inset ini adalah untuk penunjuk
lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah di sekitarnya yang
lebih luas lagi. Tujuan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari
peta serta menunjukkan lokasi yang penting, akan tetapi tampak kurang jelas di
dalam peta.
h) Garis astronomis
Garis astronomis
merupakan garis yang berguna dalam menentukan lokasi suatu tempat di permukaan
bumi. Pada umumnya, garis astronomis berupa garis lintang dan garis bujur,
dengan dilengkapi dengan angka derajat yang terletak di tepi peta.
i) Sumber peta dan tahun pembuatan peta
Sumber peta perlu pula
dicantumkan supaya pembaca bisa mengetahui dari mana peta tersebut diperoleh.
Tahun pembuatan peta juga penting, terutama untuk melukiskan data peta yang
mudah berubah. Data peta yang mudah berubah misalnya seperti pada peta hasil
pertanian, hasil perkebunan, dan penyebaran penduduk yang umumny mudah mengalami
perubahan seiring berjalannya waktu
1) Produk Rencana Tata Ruang Berdasarkan Undang – Undang No. 26 Tahun
2007 Tentang Penataan Ruang
2) Permendagri No. 8 Tahun 1998
tentang penyelenggaran penataan ruang di daerah merupakan penjabaran dari
Undang – Undang No. 24 Tahun 1992. Produk perencanaan berdasarkan peraturan ini
masih merupakan produk rencana umum, karena wilayah yang direncanakan mempunyai
batas yang jelas dan habis terbagi sampai pada rencana teknik ruang. Berikut
gambaran produk rencana umum seperti yang disebutkan Permendgri No. 8 Tahun
1998 tentang penyelenggaraan penataan ruang di daerah :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
2. RTRW – Kota / Kabupaten Dati II
3. RDTRK kawasan Dati II
4. RTRK (rencana teknik ruang kawasan)
3)Produk Perencanaan Tata Ruang
Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah
No. 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman penyusunan Rencana tata Ruang Kawasan
Perkotaan.
4) Kepmen Kimpraswil no
327/KPTS/M/2002 tentang penyusunan kawasan Perkotaan merupakan salah satu dari
enam lampiran yang disusun dan dikeluarkan oleh departemen Kimpraswil. Produk –
produk yang dimuat oleh aturan ini mencakup :
1. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan
(RSTRKPM)
2. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RUTRKP)
3. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP)
4. Rencana Teknik Ruang Kawasan Perkotaan (RTRKP)
Pada setiap produk - produk perencanaan di Indonesia memiliki perbedaan visualisasi peta . Contohnya perbedaan warna , perbedaan legenda , perbedaan skala , dan lain-lain .
Sebagai planner yang menyusun produk
perencanaan dibutuhkan sosilaisasi terhadap masyarakat karena setiap masyarakat memiliki latar
belakang yang berbeda-beda dan kurangnya pengetahuan tata ruang . Maka diperlukan
media yang informatif untuk menyampaikan informasi tidak hanya melalui peta
tetapi juga dengan megunakan media lainnya . Contoh-contoh media informatif yang digunakan yaitu web
GIS, maket, poster, dan masih banyak lagi. Web GIS aplikasi tentang penggambaran geografis suatu wilayah yang dapat diakses secara online. Maket adalah sebuah
miniatur berupa bentuk 3D yang mempunyai skala tertentu. Poster digunakaan
sebagai media informatif untuk menarik minat masyarakat untuk mengetahui
produk perencanaan yang telah dibuat.
Setelah
mengetahui hubungan antara komunikasi dan peta didalam bidang perencanaan
wilayah dan kota, berikut ada beberapa perangkat/aplikasi yang menunjang
komunikasi secara visual,yaitu di dalam pemberitahuan informasi kepada
masyarakat mengenai tata ruang yang direncanakan melalui media-media lain
selain peta . Pada Perencanaan Wilayah dan
Kota digunakan perangkat perangkat pendukung sebagai berikut:
1. AutoCad
Perangkat lunak komputer untuk menggambarkan 2D atau 3D yang dikembangkan oleh Autodesk.
Dalam Autocad tidak digambarkan jelas mengenai kepadatan penduduk, sarana
sekolah yang ada dan lain sebagainya. Dalam Autocad Hanya menggambarkan batasan
garis seperti jaringan jalan, garis bangunan, taman, dan informasi berupa teks
sebagai pemberitahuan nama tempat yang diamati.
Visualisasi AutoCad
2. ArcGis
Sama halnya
dengan AutoCad yang menggambarkan batasan wilayah hanya pada ArcGis libih
terperinci karena pada ArcGis data dapat dimasukkan ke dalam peta seperti
terdapat informasi berupa kepadatan penduduk, banyaknya fasilitas sekolah yang
terdapat pada wilayah serta wilayah-wilayah seperti wilayah industri,
perdagangan dan lain-lain dapat dibedakan melalui warna-warna.
Visualisasi Arcgis
3. SketchUp
sebuah
perangkat lunak desain grafis yang dikembangkan oleh google. Desain grafis ini
dapat digunakan untuk membuat berbagai desain grafis jenis model, dan model
yang dibuat dapat diletakkan di Google Earth atau dipamerkan di Google 3D
Warehouse. SketchUp isinya berupa gambaran yang mencakup sebuah koridor dan
lebih terlihat gambaran yang akan direncanakan dalam bentuk 3D namun wilayah
cakupannya tidak terlalu besar hanya sebatas koridor.
Visiualisasi Sketchup
4. Coraldraw
Program komputer yang
melakukan editing pada garis vektor. Gambar yang dihasilkan pada coraldraw
berbasis vektor dap[at ditekankan pada tingkat yang paling rendah namun hasil
gambar tetap bagus. Namun pada Coraldraw apabila ada penggabungan objek vektor
dan foto kualitas gambar yang dihasilkan akan kurang memuaskan.
Visualisasi CorelDraw
Sumber Referensi
http://www.jurnalrozak.web.id/2014/10/pengertian-komunikasi-secara-umum.html
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-dan-kegunaan-program-corel-draw/
https://sabrinahelper.wordpress.com/2014/10/25/makalah-singkat-tentang-software-arcgis/
https://sabrinahelper.wordpress.com/2014/10/25/makalah-singkat-tentang-software-arcgis/
https://blackhole342.wordpress.com/2013/01/20/sketchup/
Endarto, Danang dkk.
2009. Geografi 3 untuk kelas SMA/MA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar